Kajian Ahad Subuh: Amalan Pengisi Awal dan Akhir Tahun Hijriah

Kajian Ahad Subuh Bersama KH. Hilmi Ash-Shidqi Al-Aroky
Ahad, 24 Zulhijah 1443 H/24 Juli 2022

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah, terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan oleh umat muslim dalam mengisi awal dan akhir tahun Hijriah. Amalan tersebut di antaranya:

  1. Berpuasa
    Berpuasa di awal Zulhijah dengan niat menutup tahun Hijriah dengan kebaikan dan berpuasa di awal bulan Muharram dengan niat memulai awal tahun dengan kebaikan.
  2. Doa awal dan akhir tahun
    Doa akhir tahun dapat dibaca mulai bakda Asar hingga Magrib. Sedangkan doa awal tahun dapat dibaca setelah Magrib hingga Isya.
    Salah satu doa yang dapat kita baca yakni:

رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا و بمحمد صلى الله عليه و سلم نبيا و رسولا

Doa tersebut kita baca sebagai upaya menghadirkan kebaikan di awal dan akhir tahun.

Ketika awal tahun selain disunnahkan untuk berpuasa di awal tahun, para ulama juga menganjurkan untuk membaca dan menuliskan

بسم الله الرحمن الرحيم

Lafal basmalah tersebut dibaca sebanyak 113 kali.

Filosofi diambilnya jumlah bilangan tersebut karena melihat basmalah yang disebutkan 113 kali dalam Al-Qur’an. Menurut ulama, perintah membaca dan menulis sudah ada sejak pertama kali Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana yang termaktub dalam surah Al-Alaq 1-5. Kata إقرأ berarti bacalah dan kata بالقلم berarti menulis. Kedua kata ini mengajarkan kita untuk membaca dan menulis.

Ketika Allah perintahkan pena untuk menulis, maka yang ditulis pertama kali adalah:

بسم الله الرحمن الرحيم

Seperti yang disabdakan oleh Nabi shallahu alaihi wasallam

أول ما كتب القلم بسم الله الرحمن الرحيم فإذا كتبتم كتابا فاكتبوها

“Awal pertama kali yang ditulis oleh pena adalah bismillahiirahmanirrahim. Maka jika kalian ingin menulis maka tulislah bismillahiirahmanirrahim.”

Ketika peristiwa Isra Mikrajnya Nabi, beliau melihat pohon (syajarah) basmalah di surga. Pohon itu mengalir 4 sungai di bawahnya. Keempat sungai tersebut yakni:

  1. Sungai tawar
  2. Sungai dari susu yang tak berubah rasanya
  3. Sungai yang berasal dari madu
  4. Sungai yang terbuat dari khamr

Keempat sungai itu diperuntukkan bagi mereka yang istikamah mengamalkan basmalah.

Para ulama tasawuf mengamalkan amalan tersebut dari waktu Duha hingga Zuhur. Mereka mengawalinya dengan salat dua rakaat (duha/hajat/taubat).

Kriteria Penulisan Basmalah dan Prakteknya

  1. Keseluruhan tulisan basmalah harus terlihat jelas. Keempat huruf yang memiliki lubang/rongga seperti م dan ه di akhir tiap kata harus tertulis jelas lingkarannya.
    Mim lafal bismi, ha di lafal jalalah, mim di lafal ar-Rahman, serta mim di lafal ar-Rahim.

Para ulama tasawuf memaknai 4 huruf tersebut dengan beberapa makna.

  1. Mim pertama berarti cahaya Muhammad
  2. Ha di lafal Allah berarti cahaya Iman
  3. Mim ketiga berarti cahaya Islam
  4. Mim keempat berarti cahaya Ihsan
  5. Menghadirkan diri, akal, hati, ruh, dan nafsu ketika menulis basmalah. Mengupayakan agar dapat terlihat dalam mata, terlukiskan dalam akal, dan terbayangkan maknanya oleh hati.

Inti dari amalan ini adalah ketersambungan seorang hamba kepada Allah. Namun ketersambungan kepada Allah tak akan bisa tersambung tanpa Nabi Muhammad. Selain itu, menulis amalan ini juga dapat memperkuat keimanan.

Peresume: Muhammad Izharuddin