Depok, walisongoonline – Pagi (15/03/2023) Pesantren Al-Hikam Depok gelar acara Halaqoh Nasional yang bertajuk moderasi beragama di kalangan Pendidikan, Dai dan Santri. Halaqoh ini merupakan salah satu runtutan acara haul K.H Hasyim Muzadi yang ke-6 dengan bekerja sama dengan Kemenag RI.
Sebelumnya, Pesantren Al-Hikam Depok telah menyelenggarakan beberapa runtutan acara pra haul yang diawali dengan khataman Al-Qur’an secara internal selama 6 hari, bedah buku yang berjudul “Agama dan Negara” karya Dr. Aam Saepul Alam, M.Ag, dan pertemuan alumni pesanten Al-Hkam Depok. Bertempat di Pesantren Al-Hikam, halaqoh ini dihadiri oleh seluruh santri dan santriwati dan begitu pula tamu undangan.
Adapun acara Halaqoh Nasioanal akan berlangsung selama sehari penuh, yang dimulai sejak pagi jam delapan hingga malam pada jam sepuluh. Halaqoh akan dibagi menjadi empat sesi, tentunya setiap sesi akan diisi oleh pemateri yang berbeda-beda. Diantaranya Dr. K.H Muhammad Cholil Nafis, Ph.D yang menjadi pengisi halaqoh pada sesi pertama. Dilanjutkan pada sesi kedua Prof. Rochmat Wahab, lalu sesi ketiga Dr. Abdi Kurnia Djohan, M.H, dan pada sesi terakhir diisi oleh Eko Waludin, S.T.,M.Si. dan Ali Fitriana, M.Ag.
Baca juga: Akhlak Kyai Hasyim Muzadi
Sebagai pembuka acara K.H Muhammad Yusron Shidqi, Lc., MA. Meyampaikan sambutannya, beliau menyampaikan bahwa sebelum Abah wafat beban pikirannya adalah agama dan negara. Tentang bagaimana keislaman di Indonesia dan nasib negara Indonesia. Sehingga pada detik-detik terakhir sebelum Abah wafat, Abah menitipkan 2 hal, yaitu: menitipkan kepada para kiai dan tokoh agama mengenai Islam di Indonesia. Kemudian menitipkan Indonesia kepada negarawan.
“Tidak ada jarak antara agama dan negara, inilah pertemuan antara orang-orang yang meperjuangkan agama dan nilai-nilai negara.” lanjut, Gus Yusron. Turut hadir Dr. K.H Muhammad Cholil Nafis, Ph.D selaku Ketua MUI Pusat, Prof. Rocmat Wahab selaku Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, Dr. Waryono Abdul Ghafur selaku Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
Pada sambutan berikutnya disampaikan oleh bapak jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Wiranto, SH.S.PI.MM, selaku ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Ia mengungkapkan bahwa selalu mengakui, menghormati, dan mampu bekerjasama merupakan ciri dari masyarakat relegius, yang dirajut persatuan Indonesia. Beliau juga menuturkan ada rajutan antara sila satu tentang ketuhanan dan pengakuan terhadap agama lain dengan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia. Sebelum mengakhiri sambutannya, Wiranto secara resmi membuka halaqoh Nasional pesantren Al-Hikam Depok