Undang Guru Besar Al-Azhar, Ponpes Al-Hikam Adakan Seminar Internasional Perkuat Keaswajaan

Dalam rangka memperkuat paham keaswajaan, Pesantren Al-Hikam Depok gelar seminar Internasional hari Selasa pagi (1/8/2023). Seminar tersebut mengundang langsung Guru Besar Jurusan Tafsir Universitas Al-Azhar, Syeikh Salim Abu ‘Ashi Al-Azhari Al-Hanafi sebagai pemateri.

Seminar yang bertemakan “Legasi Mazhab Imam Asy’ari dalam Penafsiran” ini dihadiri para dosen, mahasiswa/i STKQ Al-Hikam, Pesma Al-Hikam, dan alumni Al-Azhar.

Gus Yusron, Pengasuh Pesantren Al-Hikam mengucapkan rasa terima kasih atas kesediaan Syeikh Salim telah hadir mengisi seminar. “Sebuah kehormatan bagi kami akan kedatangan Syeikh Salim dalam acara ini. Acara ini kami adakan untuk menguatkan pemahaman kita ahlussunnah wal jamaah khususnya asya’irah,” kata Gus Yusron.

Dalam seminar tersebut, Syeikh Salim Abu ‘Ashi menegaskan bahwa ahlus sunnah wal jama’ah terdiri dari dua golongan, yakni asy’ariyah dan maturidiyah. Keduanya menjadi mayoritas yang dianut umat Islam sekarang. Bahkan, semua ulama baik dari kalangan fuqaha, mufassirin, muhaddisin menganut kedua kelompok tersebut.

Baca Juga: Partisipasi STKQ Al-Hikam Dalam Diskusi Validasi Mushaf Terjemah

Lebih lanjut, Syeikh Salim juga menggarisbawahi bahwa keduanya bukan mazhab baru. Justru, baginya Imam Asy’ari mengkompilasi apa yang telah diajarkan oleh Nabi, para sahabat, tabi’in, generasi sebelumnya sehingga tersusun secara metodologis dan sistematis. 

“Hal yang perlu diperhatikan, bahwa keduanya (Imam Asy’ari dan Maturidi) bukan penggagas mazhab baru. Mereka mengikuti jejak pendahulunya, merealisasikan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah”, terangnya dalam seminar yang berlangsung pagi tersebut.

Klaim bahwa keduanya mendirikan mazhab baru merupakan tuduhan yang sengaja dilontarkan oleh para musuh Islam guna meragukan sendiri akidahnya. Tuduhan tersebut bagi Syeikh Salim adalah bentuk kekeliruan mereka sendiri dalam berpikir.

Syeikh Salim memang dikenal sebagai salah satu masyaikh Al-Azhar yang sangat tegas melawan pemikiran liberal, salafi, dan wahabi yang mencoba menggugat akidah Asya’irah. Ketegasan itu terlihat dari banyak karyanya yang konsen membela ahlususunah wal jama’ah dari tuduhan tersebut. Salah satu karyanya yang populer dan menjadi bahasan di seminar ini ialah Asy’ariyun Ana.