Depok Walisongoonline.com, Pada tanggal 16 Oktober 2023 M Bulan Rabiul awal sudah selesai, banyak orang yang memuliakannya dengan perayaan Maulid Nabi. Perayaan yang dilakukan masyarakat menggambarkan kecintaan mereka kepada manusia pembawa perubahan. Di samping itu mereka mengambil teladan-teladan yang dimiliki Nabi Muhammad saw. untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Diantara sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad saw. yaitu jujur, dapat dipercaya, adil dan sabar.
Perayaan Maulid Nabi akan sering jumpai di Negara Indonesia dengan mayoritas warganya beragama Islam. Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam perayaan ini yaitu membuat Majlis sholawat yang didalamnya diisi dengan pembacaan sirah nabawi, seperti Maulid Barzanji, Maulid Diba’, Maulid Simtud Duror, Burdah, Pembacaan Hadits dan lain sebagainya.
Baca juga: Pesan KH Hasyim Asy’ari tentang Perayaan Maulid Nabi
Apakah boleh merayakan kelahiran Nabi? Dalam perayaan Maulid Nabi ada sekelompok yang tidak memperbolehkannya dengan tuduhan bid’ah. Mereka berpandangan bahwa perayaan Maulid Nabi tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad. Namun, ada sekelompok yang memperbolehkannya dan menganggapnya sebagai bid’ah yang baik. Alasan lain yang memperbolehkannya yaitu karena dalam perayaan mengajak umat untuk bersholawat dengan keistimewaan mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah swt. dan Nabi Muhammad akan mengenali sebagai ummatnya. Allah swt. sendiri menganjurkan untuk bershalawat dan tertuang dalam QS. Al-Ahzab: 56
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Bershalawat kepada Nabi akan memiliki timbal balik untuk si pelantun shalawat itu sendiri seperti, akan mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah swt dan Nabi Muhammad akan mengenali sebagai ummatnya. Ada juga yang mengatakan bahwa do’a yang diawali dengan shalawat akan dikabulkan oleh Allah swt, sehingga tidak dapat dipungkiri banyak ditemui do’a yang berdurasi panjang terdapat pujian kepada Nabi Muhammad saw di dalamnya.
Di dalam hadis Nabi ada yang menceritakan bahwa Beliau juga mensyukuri dan merayakan hari kelahirannya dengan puasa hari Senin. Dari Abi Qotadah Al-Ansori ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah ditanya mengenai puasa hari Senin. Rasulullah menjawab: pada hari itu Aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (HR. Muslim)
Baca juga: Benarkah Berkah Bisa Didapat Dengan Posting Foto?
Majlis yang didalamnya diisi dengan menceritakan keteladanan Manusia yang berakhlak Al-Qur’an adalah hal sangat mulia. Perayaan Maulid Nabi tidak dilarang selagi masih sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan sunnah. Adanya larangan apabila di dalamnya diisi dengan kemaksiatan dan tidak memiliki faidah. “Ketahuilah sungguh perayaan maulid menjadi penyebab terjadinya maksiat yang nyata, seperti terjadinya kemungkaran, maka wajib untuk meninggalkannya” Pesan KH. Hasyim Asy’ari.
Dari dalil-dalil di atas diatas dapat diambil sebagai landasan di perbolehkannya mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. dan disimpulkan bahwa bulan Rabiul Awal sudah berakhir. Tapi, kecintaan kepada manusia pemilik suriteladan bagi seluruh ummat tidak boleh berakhir.
Penulis: Vina Maelul Iffah