Depok,walisongoonline – Tepat pada hari sabtu, 2 Maret 2024 Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok mengadakan pertemuan alumni Al-Hikam dalam acara silaturrahmi Nasional (silatnas). Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas untuk memperingati haul Abah Hasyim Muzadi, termasuk haul yang ke-7 ini
Acara Silatnas diselenggarakan di Maqbarah KH. Ahmad Hasyim Muzadi dengan tema “Mempererat Silaturahmi, Banggakan Negeri, Menuju Alumni yang Mandiri.” Adapun asatiz yang turut hadir dalam acara ini yaitu: KH. Abdul Hakim Hidayat, S.E putra sulung Abah Hasyim, KH. Nafi selaku pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang, KH. Yusron Shidqi, Lc., MA., KH. Prof Arif Zamhari Ph. D. Serta dihadiri oleh segenap alumni mulai dari STKQ, PESMA dan PESMI.
Kegiatan ini diawali oleh penampilan hadroh Hasyimiyah putri, kemudian dibuka oleh Yusep Saepul Alim sebagai Master of Ceremony, dilanjut pembacaan tilawah yang dibawakan oleh Zafirul Haq (santri STKQ angkatan 13). Tidak kalah penting, acara ini juga diisi oleh sambutan-sambutan baik dari alumni maupun asatiz.
Sambutan diawali oleh KH. Prof Arif Zamhari Ph. D., kemudian dilanjut oleh sambutan alumni yang disampaikan oleh Ustaz Ahmad Burhanudin, M.Ag. (alumni STKQ), Ustaz Budiyono, SKM., M.Kes (alumni PESMA) dan Ratu Silfa Addiba Nursahla, S.E (alumni PESMI).
Setelah sambutan selesai, acara dilanjut ramah tamah yang disampaikan oleh Gus Hakim dan Kiyai Nafi. Dalam hal ihwal, Gus Hakim menyampaikan harapannya untuk membuat perpustakaan digital yang merupakan keinginan Abah Hasyim Muzadi, beliau menyebutnya dengan istilah pesantren ghoib.
Harapan yang kedua ialah memperluas jaringan pendidikan mulai dari dakwah secara online hingga membangun pendidikan formal yang dimulai dari tingkat TK sampai tingkat SMP. Diakhir penyampaiannya Gus Hakim menutup dengan kalimat “Jangan takut kapan duniamu berakhir, jangan takut kapan usiamu selesai. Tapi, takutlah ketika hidupmu belum dimulai, carilah itu mulailah hidup”. Hal ini mengutip tuturan abah yakni “hari ini tidak dibutuhkan anak / orang yang berani mati. Tapi, yang dibutuhkan anak yang berani hidup”.
Baca Juga: Puncak Peringatan Haul Ke-7 Abah Hasyim Muzadi: Pererat Silaturahmi, Bangkit Membangun Negeri
Ramah tamah yang terakhir disampaikan oleh Kiyai Nafi yang menyoroti daripada esensi acara haul abah yakni bertujuan untuk tabarukkan dan mendoakan KH. Hasyim Muzadi. Disamping itu, beliau juga menyampaikan bahwa pertemuan ini untuk meneguhkan ittishol ruhaniyah dan ittishol sanad keilmuan. Kemudian Kiyai Nafi menceritakan tentang kepribadian Abah Hasyim Muzadi. Menurut persaksian beliau, Abah Hasyim Muzadi termasuk pribadi yang disayang oleh Tuhan karena beliau sangat hormat dan sayang kepada orang tuanya baik orang tua secara biologis maupun secara ideologis (gurunya).
Selanjutnya Kiai Nafi mengulas sosok pribadi Abah Hasyim Muzadi yang dicintai oleh para ulama baik yang ada di dalam Negeri maupun luar Negeri. Terakhir beliau menuturkan bahwa Abah Hasyim Muzadi memiliki Kesabaran, keistiqomahan, kesungguhan, kesedian untuk berkorban, kasih sayang dan kedermawanan yang mana semua sifat ini dimiliki oleh para kekasih Allah swt.
Di penghujung acara ditutup do’a oleh Kiai Nafi, dilanjut sesi foto bersama alumni dengan para asatiz.


Itulah seklumit informasi acara Silaturrahmi Nasional dalam mengenang kembali Abah Hasyim Muzadi dalam mempererat tali persaudaraan antara alumni dan asatiz.
Pewarta: Vina Maelul Iffah