Depok, walisongoonline.com – Allah memuliakan sebagian manusia di antara satu dengan lainnya, Allah juga memuliakan antara satu tempat dengan tempat lainnya. Pun demikian, Allah memuliakan antara satu waktu dengan waktu lainnya. Di antara waktu yang Allah muliakan dalam Al-Qur’an dan hadis adalah 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Fajr :
و الفجر ، و ليال عشر ، و الشفع و الوتر
Allah SWT dalam surat Al-Fajr ini menyebutkan wa layalin asyr, para mufassirin sepakat bahwa makna ayat kedua tersebut adalah sepuluh hari awal dari bulan Dzulhijjah, dan sebagaimana yang kita tahu bahwa Allah SWT tidak akan bersumpah kecuali dengan sesuatu yang agung, mulia dan luar biasa. Hal ini disebabkan karena banyak sekali keutamaan yang dimiliki oleh 10 awal di bulan Dzulhijjah ini.
Ibnu Jauzi menyebutkan bahwa dulu orang-orang sholih memuliakan 10 hari dalam 3 bulan, yakni 10 hari pertama bulan Muharram, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dan 10 Dzulhijjah adalah yang paling utama, bahkan dari pada 10 hari terakhir bulan ramadhan. Karena di dalam bulan Dzulhijjah ada hari ‘arafah dimana hari tersebut adalah hari paling mulia di muka bumi.
روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر – قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء
Artinya: Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi Muhammad bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun“.
Hadis di atas menjelaskan bahwa amal-amal shalih di hari-hari yang mulia ini lebih baik dari pada semua amal, bahkan lebih baik dari jihad. Amal-amal shalih di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini hanya kalah keutamaannya dengan mereka yang syahid dalam jihad. Dia telah mengorbannya, nyawanya dan hartanya karena Allah SWT.
Ibnu Hajar Asqolani menjelaskan bahwa keutamaan 10 Dzulhijah ini dikarenakan di hari-hari ini ada anjuran untuk melakukan semua amal shalih, baik shalat, puasa, sedekah dan juga haji.
خير الدعاء دعاء يوم عرفة
Hadis tersebut menjelaskan bahwa kemuliaan hari arafah adalah waktunya, bukan hanya tempat saja. Jadi meskipun kita belum mendapatkan kemuliaan untuk bisa pergi ke arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, seakan-akan Allah dan Nabi tetap memberikan peluang kita mendapatkan kebaikan dan kemuliaan arafah, karena dalam hadis tersebut Rasul menyebutkan kata yaum yang berarti hari.
10 hari pertama ini adalah kesempatan besar bagi kita, para pendosa untuk kembali kepada Allah SWT.
وروى الإمام أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
وروى ابن حبان رحمه الله في صحيحه عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: أفضل الأيام يوم عرفة.
Artinya: “Imam Ahmad meriwayatkan dari Umar bahwa Nabi Muhammad bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid“.
Amalan-amalan di bulan Dzulhijjah
- Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah
Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi Muhammad :
العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة
“Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga“.
Semisal saja kita belum diberikan kemuliaan untuk melaksanakan ibadah yang agung ini. Minimal setiap datang bulan Dzulhijjah kita niatkan hati kita untuk melaksanakan haji. Upayakan hati kita terus merindu untuk melaksanakan ibadah haji ini. Para ulama menyarankan hal seperti ini karena hadis Nabi yang sangat mashur.
إنما الأعمال بالنيات
Semoga Allah memudahkan kita untuk bisa melaksanakan ibadah umrah dan haji. Amiin
Baca Juga: Mempersiapkan Diri Memasuki Bulan Zulhijah
- Memperbanyak puasa sunnah
Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi :
الصوم لي وأنا أجزي به ، انه ترك شهوته وطعامه وشرابه من أجلي
“Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku“.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Nabi Muhammad bersabda
ما من عبد يصوم يوماً في سبيل الله ، إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريف
“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun“. [Hadits Muttafaqun ‘Alaih].
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah, Nabi Muhammad bersabda
صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده .
“Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”.
- Memperbanyak dzikir
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
“…. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan …”. [al-Hajj/22 : 28].
Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar :
فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
“Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid“. [Hadits Riwayat Ahmad].
- Taubat dan berusaha meninggalkan maksiat
Sayyidah Aisyah meriwayatkan dari Nabi Muhammad, beliau bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Tidak ada hari di mana Allâh membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim no. 1348]
Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.
Bulan Dzulhijjah termasuk daripada bulan haram yang ada empat yaitu dzulqo’adah, dzilhijjah, Muharram dan Rajab.
Di antara keutamaan bulan haram ini adalah Allah akan melipatgandakan pahala mereka yang melakukan kebaikan dan juga akan melipatgandakan dosa mereka yang melakukan maksiat di bulan-bulan ini.
- Banyak Beramal Shalih.
Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.
Baca Juga: Menyambut Dzulkaidah dan Menyikapi Global Boiling
- Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq.
وقد ثبت أن النبي صلى الله عليه وسلم ضحى بكبشين أملحين أقرنين ذبحهما بيده وسمى وكبّر ووضع رجله على صفاحهما
“Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu“. [Muttafaqun ‘Alaihi].
- Melaksanakan shalat idul adha
- Memperbanyak doa
يقول النبيُّ صلى الله عليه وسلم: «خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ» (حسن، رواه الترمذي).
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah, dan sebaik-baik doa yang saya baca dan juga dibaca oleh para nabi-nabi sebelum saya adalah:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dalam hadis lain disebutkan
وفي لفظٍ: «أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَأَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ» حسن، رواه مالك في الموطأ.
Dalam lafadz lain disebutkan Rasulullah bersabda
Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah, dan doa yang paling utama yang saya baca dan juga dibaca oleh nabi-nabi sebelum saya adalah:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ
Semoga Allah memudahkan kita untuk mensyukuri kesempatan menjumpai 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini dengan melaksanakan amalan-amalan tersebut hanya karena mengharapkan ridho Allah SWT. Amiin
Oleh: Ustadz Misbahul Ula, L.c