
Mari sejenak menepi dari gemuruh yang fana,
Menyepi di sunyi, menautkan makna,
Menyusuri jejak langkah yang pernah terlewati,
Menemukan arah di jalan diri yang sunyi.
Jangan takut menatap ke dalam diri,
Bukan untuk menyesali, tapi memahami,
Bahwa jatuh dan luka bukanlah cela,
Melainkan tanda, kita sedang belajar menjadi manusia.
Di balik setiap runtuh, ada ruang untuk tumbuh,
Dan di setiap sunyi, ada harapan yang teduh,
Dan di setiap dekapan sunyi,
Terdapat suara hati yang menuntun arah untuk kembali.
15 Jumadil Awal 1447.
Ketika dunia tertidur dalam riuhnya yang fana,
angin berhembus lembut menyentuh jiwa,
serta QS. Al-Kahfi mengalun lirih
dari bibir seorang kawan yang terjaga dalam zikir.
