Arsip Kiai Hasyim Muzadi dan Keutuhan NKRI

Siapa yang tak kenal KH. Hasyim Muzadi? seorang tokoh kharismatik yang juga pernah memimpin kaum nahdliyin di awal tahun 2000-an, menjadi semangat tersendiri dalam langkah panjang penulis sebagai santri di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam sekaligus mahasiswa Ilmu Perpustakaan di kampus perjuangan, Univeritas Indonesia. Sebagai seorang santri, penulis menyebutnya khidmah.

Sejak pertama kali belajar arsip, banyak sekali pelajaran yang menyadarkan betapa pentingnya sebuah aset baik itu yang berbentuk benda maupun non-benda untuk diabadikan dan diambil nilai-nilainya serta diimplementasikan di masa sekarang dan yang akan datang. Jika dosen penulis berkata untuk melatih dan mempraktekkan secara langsung bagaimana pengelolaan arsip, cobalah untuk merapikan arsip keluarga terlebih dahulu. Maka, Al-Hikam adalah keluarga yang harus dijaga dan diabadikan dalam sejarah.

Berawal dari nasihat tersebut, penulis tertarik untuk mencoba mendigitalisasi segala sesuatu yang berkaitan dengan KH. Hasyim Muzadi dan Pesantren Al-Hikam Depok. Bukan hal mudah untuk berani mengambil keputusan ini. Namun, dengan semangat khidmah, segala sesuatu akan terasa mudah dan ikhlas dijalankan.

Di tengah pendigitalisasian arsip, penulis menemukan banyak sekali hikmah dan pembelajaran untuk direalisasikan dalam hidup bermasyarakat. Bukti bahwa Abah Hasyim memiliki semangat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ada dalam rekaman-rekaman yang berhasil diabadikan dalam berbagai bentuk media.

Di tengah pendigitalisasian arsip, penulis menemukan banyak sekali hikmah dan pembelajaran untuk direalisasikan dalam hidup bermasyarakat. Bukti bahwa Abah Hasyim memiliki semangat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ada dalam rekaman-rekaman yang berhasil diabadikan dalam berbagai bentuk media.

Perjuangan Kiai Hasyim dalam menjaga kedamaian NKRI telah masyhur dan diketahui banyak orang. Selain pemberitaan media dan tokoh-tokoh besar yang berkata, semua sepakat bagaimana Kiai Hasyim mulai dari memimpin umat hingga menjadi pemimpin perdamaian dunia pada masanya. Semua bukan omong kosong, karena arsip yang berbicara.

Wal Hasil

Perkembangan teknologi dan masa pandemi mendorong digitalisasi pelayanan di sektor publik, seperti halnya otomasi pengelolaan arsip sebagai perwujudan tata kelola arsip yang tertib dan efektif. Akses temu kembali arsip menjadi utama dalam pengelolaan arsip karena arsip bukan hanya sebagai by product (hasil samping) dari kegiatan administrasi, tetapi juga merupakan bagian dari pusat ingatan, sumber informasi, dan sejarah. Dengan adanya media elektronik seperti komputer, proses pengelolaan dan pengurusan arsip akan menjadi lebih mudah dan tidak akan memakan waktu lama sehingga dapat memudahkan dalam proses penemuan kembali (Rifauddin, 2016).

Merawat arsip Al-Hikam dan Kiai Hasyim adalah salah satu semangat kemerdekaan tersendiri bagi penulis. Karena keterbatasan waktu dan tenaga, tulisan ini dicukupkan sampai di sini. Sekali lagi, penulis yakin tulisan ini akan sangat banyak kekurangan dan mungkin dinamika bahasa yang berubah-ubah. Terima kasih telah membaca, salam sehat dan Dirgahayu Republik Indonesia.

Penulis: M. Saiful Arifin (Santri PESMA Angkatan 7-Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia)

Editor: Tim Jurnalis

Baca juga: Memupuk Semangat Filantropi Kebangsaan dalam Belenggu Pandemi