Depok, walisongoonline –– Kamis, 26 Januari 2023 KBRI Riyadh adakan seminar beasiswa internasional di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam. Dalam seminar yang bertema “Peluang Beasiswa dan Kerjasama Pendidikan Tinggi Indonesia-Arab Saudi” itu menghadirkan Badrus Sholeh, Ph.D., selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Menlu KBRI Riyadh sebagai narasumber.
Kehadiran Pak Badrus disambut baik oleh Ustaz Adib Minanul Cholik, M.Ag., Ketua STKQ Al-Hikam. “Bersyukur sekali untuk sekian kalinya, Pak Badrus Sholeh bisa kembali mengunjungi Al-Hikam,” ungkap beliau. Ustaz Adib berharap semoga hubungan baik selalu terjalin dengan baik antara Al-Hikam dan KBRI Riyadh.
Hadir juga dalam acara yang bertempat di Auditorium STKQ Al-Hikam itu beberapa tamu undangan, Yon Machmudi, Ph.D. (Kaprodi Sasrab UI), Gina Najjah Hajidah, M.Hum., (Dosen Sasrab UI), dan perwakilan dari Pesantren Qatrunnada dan Darul Ulum Lido.
Memulai topik pembicaraan, Pak Badrus Sholeh menngungkapkan rasa senangnya dapat bersua kembali dengan Pesantren Al-Hikam. “Senang sekali bisa hadir bertemu dengan para mahasiswa Al-Hikam. Kami baru saja mendarat di Indonesia tiga hari yang lalu. Jadi Al-Hikam ini merupakan pesantren yang pertama kali kami kunjungi,” terang beliau di hadapan mahasantri Al-Hikam.
Dalam pemaparannya, ia menyebutkan bahwa banyak kampus di Saudi Arabia masuk dalam jajaran kampus top dunia. Seperti halnya King Abdul Aziz University, King Fahd University, dan King Saud University. Dari tahun ke tahun, Saudi terus berbenah terhadap kualitas pendidikan mereka. Makanya, mereka membuka kesempatan beasiswa bagi para pelajar luar negeri.
Baca juga: Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Menyelenggarakan Seminar Beasiswa
Namun, dalam catatannya, Pak Badrus Soleh menyayangkan penyebaran mahasiswa Indonesia di Saudi tidak merata. Sebagian besar pelajar Indonesia lebih memilih UIM sebagai tempat mereka kuliah. Padahal, ada 20 universitas lain di Saudi yang menawarkan beasiswa. Kampus-kampus tersebut tak hanya fakultas studi Islam saja, tapi juga ada fakultas teknik, sains, matematika, kimia, dan kedokteran yang tak kalah saing dengan universitas ternama di dunia. Untuk itu, pihaknya merasa perlu mensosialisakan hal ini kepada para pelajar Indonesia yang hendak melanjutkan studinya ke Saudi.

Lebih lanjut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh ini juga menawarkan kepada perguruan tinggi dalam negeri untuk menjalin kerjasama dengan universitas yang ada di Saudi Arabia. Bisa melakukan visiting profesor, studi banding, penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. “Beberapa universitas seperti UIN, UNJ, UB, UIN Mataram telah bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Saudi untuk kegiatan-kegiatan tersebut,” terang Pak Badrus.
Dalam program pengabdian masyarakat, Pihak KBRI juga telah mendirikan Sekolah Indonesia Riyadh. Sekolah tersebut ditujukan untuk anak-anak Indonesia yang orang tuanya bekerja sebagai diplomat dan TKI yang tinggal di sana. Beberapa universitas juga telah ia tawarkan untuk bekerja sama dengan KBRI dalam program KKN Internasional untuk mengirimkan mahasiswanya mengabdi selama 3 bulan di sana.
Baca juga: Hubungan Bilateral RI -Arab Saudi
Dalam seminar yang berlangsung siang hari itu, juga terdapat beragam pertanyaan yang banyak ditanyakan oleh peserta dalam sesi dialog interaktif. Para peserta menanyakan prosedur pendaftaran dengan jalur reguler non-beasiswa, jalur pribadi, hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk dapat berkuliah di Saudi dan sebagainya.
Di akhir seminar, Pak Badrus megharapkan setelah ini banyak alumni Al-Hikam mencoba untuk mendaftar (apply) beasiswa ke banyak universitas di Saudi Arabia.