الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْن
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Marilah senantiasa kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt. yang mana pada kesempatan kali ini Allah takdirkan kita bisa menghadiri salat Jumat dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun. Serta mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan belajar menaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad saw.
Hadirin jamaah jumat rahimakumullah
Saat ini, kita berada di bulan rabiulawal, bulan di mana lahir seorang nabi yang mulia, nabi yang tercinta, nabi kita Muhammad saw.
Pada bulan ini tepatnya tanggal 12 rabiulawal tahun gajah, lahirnya seorang bayi yang kelak akan membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban dunia. Ayahnya bernama sayyid abdul muthalib meninggal kurang lebih tujuh bulan sebelum baginda nabi dilahirkan. Ibunya bernama Sayyidah Aminah binti Wahab, ibunya pun meninggal saat nabi kita Muhammad saw. masih berusia enam tahun.
Kehadiran nabi itu disambut oleh kakeknya, sayyid abdul muthallib dengan penuh kasih sayang dan juga kemudian seorang bayi nabi itu dibawa ke kaki Kakbah, di tempat suci inilah kemudian bayi itu diberi nama Muhammad.
Hadirin jamaah salat jumat rahimakumullah
Dalam kesempatan yang sangat singkat ini, khotib ingin membawa satu hadis yang biasa sering kita dengar, terkait dengan kelahiran nabi kita Muhammad saw.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
“Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin, lalu beliau (Nabi) menjawab, “Hari senin itu adalah hari di mana aku dilahirkan, hari di mana aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku” (H.R. Muslim)
Hadirin jamaah salat jumat rahimakumullah
Dari hadis ini, ada beberapa yang bisa kita ambil hikmah (pelajaran yang bisa kita ambil):
1. Menunjukkan keagungan hari dan bulan kelahiran Rasulullah Muhammad saw.
Anjuran ibadah dengan mengaitkan sebuah peristiwa besar merupakan salah satu metode dakwah Rasulullah Muhammad saw. Sebagaimana kita memperbanyak ibadah di hari Jumat dikaitkan dengan peristiwa yang menimpa Nabi Adam as. Beliau diciptakan, dimasukkan, dan dikeluarkan dari surga pada hari Jumat. Anjuran Puasa Asyura, yakni tanggal 10 Muharram juga dikaitkan dengan peristiwa Nabi Musa as. beserta kaumnya. Begitu juga anjuran kita berpuasa di hari senin dikaitkan dengan sejarah besar berupa hari kelahiran Sang Manusia Terbaik Sepanjang Masa, yakni nabi kita Muhammad saw.
2. Rasulullah saw. memperingati hari kelahirannya
Memperingati hari kelahiran Rasulullah adalah sebuah ungkapan dari rasa sukacita dan luapan kegembiraan atas kelahiran Rasulullah Muhammad saw. di muka bumi ini. Dari sini dapat di pahami bahwa rutinitas puasa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad saw. di hari senin hakikatnya merupakan wujud dari peringatan kelahiran beliau sendiri. Rasulullah melakukannya sebagai wujud mengagungkan dan rasa syukur beliau telah dijadikan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.
3. Memerintahkan kita untuk bersyukur dan berbahagia atas setiap rahmat-Nya yang diberikan kepada kita
Di dalam QS. Yunus [10]: 58 juga dikatakan:
…قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ
“Katakanlah (Muhammad), atas anugerah dan rahmat-Nya, hendaknya mereka berbahagia…”
Maka, mari kita rayakan. Mari kita bahagia dengan kelahiran nabi kita Muhammad Saw. Bukan bidah bukan sesat. Puasa bagus, memperingati kelahiran nabi kita Muhammad saw. juga bagus. Nabi sendiri merayakannya, yakni dengan cara berpuasa. Kita bagaimana? Bisa mencontoh dengan berpuasa, menceritakan sejarah nabi kita Muhammad saw. , baik di majelis-majelis, di tempat di mana kita bisa menceritakan kisah Rasulullah Muhammad saw. untuk bisa kita contoh.
Hadirin jamaah salat jumat rahimakumullah
Jadi, di hari-hari biasa saja kita dianjurkan untuk bersyukur atas wujudnya Rasulullah Muhammad saw. Lebih-lebih di hari atau bulan kelahiran Nabi kita Muhammad saw. Anjuran tersebut menjadi sangat dibutuhkan, menjadi sangat dianjurkan menjadi sangat dibutuhan, menjadi sangat. Bahkan, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki menegaskan,
“Berbahagia dengan kehadiran Rasulullah Muhammad saw. di dunia dianjurkan pada setiap waktu, setiap mendapat kenikmatan dan karunia-Nya. Akan tetapi, anjuran tersebut menjadi sangat dikukuhkan, sangat dianjurkan pada setiap hari senin dan pada bulan rabiulawal karena korelasi yang kuat dan momen waktu yang selayaknya diperhatikan. Sudah menjadi kemakluman bersama, tidak akan melupakan dan berpaling dari sebuah momen peristiwa besar, kecuali orang yang lalai dan bodoh.”
Memperingati hari kelahiran Rasulullah Muhammad saw. bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa membaca maulid atau sejarah hidup Rasulullah Muhammad saw., berkumpul sambil berzikir, membaca selawat bersama, bersedekah, mengadakan walimah, menyantuni anak-anak yatim, memberi makan fakir dan miskin, dan lain sebagainya.
Semoga senantiasa kita dapat meningkatkan rasa cinta kita kepada Nabi kita Muhammad saw. sehingga diakui sebagai umatnya dan dapat berkumpul bersama kelak dalam surga-Nya, allahumma amin amin ya rabbal ‘alamin.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah II
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. سَيِّدِنَا أبِيْ بَكْرٍ وَ عُمَرُ وَ عُثْمَانُ وَعَلِيْ وَعَنْ سَائِرِاَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَعَنْ التَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانِ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَاءِمِنْهُمْ وَلْأَمْوَاتْ . اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
#Khatib: Ust. Mustofa, S.Pd.I