الحمد لله الذي شهدت بوجوده اياته الباهرة، ودلت على كرم وجوه نعمه الباطنة والظاهرة، وسبحت بحمده الأفلاك الدائرة والرياح السائرة والسحب الماطرة والرياض الناضرة، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد قائد الأمة المبعوث بالرحمة وعلى أله وأصحابه ومن ولاه، أما بعد
قال الله في كتابه العزيز
ما أصاب من مصبية فى الْأَرْضِ وَلا في أنفسكم الا في كتب من قبل أن تبرادأها إن ذلك على الله يسير تبرك الذي يده الملك وهُوَ على كل شيء قدير الذي خلق الموت والحيوة لبلوكز أبكر أحسن عملا وهو العزيز العفور
. Shalawat Salam • Pesan Taqwa
Masih terasa duka yang dialami saudara-saudara kita yang terkena bencana. Mungkin kita ikut sedikit merasakan getaran gempa bumi beberapa hari yang lalu dan Alhamdulillah di tempat yang kita berada ini tidak terjadi kerusakan. Namun demikian, apa yang menimpa saudara kita di Cianjur patut kita berempati, mendoakan dan sama-sama saling bahu membahu dan menguatkan agar kesedihan dan kesulitan bisa berkurang.
Pelajaran penting yang hendak khatib sampaikan pada kesempatan singkat ini, khatib tujukan kepada dua insan. Pertama, bagi orang yang mengalami langsung bencana dan kedua mereka yang tidak tertimpa bencana
Untuk yang pertama, jika kita yang tengah mengalami ujian atau musibah termasuk gempa bumi maka sikap yang kita lakukan kali pertama adalah mengingat Allah Swt. Hal ini sebagaimana diajarkan oleh baginda Rasul Saw melalui hadisnya Terdapat sebuah hadis Nabi riwayat Mushannaf Ibn Abi Syaibah terkait gempa bumi.
حدثنا حفصة عن ليث عن شهر قال: زلزلة المدينة في عهد النبي صلى الله عليه وسلم فقال إن ربكم يستعيكم فأعتبوه
Diceritakan dari Hafs dari Laits dari Syahr beliau menyatakan kota Madah pernah www.galan goncangan di masa Nabi Muhamad Saw kemudian Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt mengingatkan kalian make ingatlah kepada Allah Swt.”
Jangan selalu menilai bahwa bencana yang Allah Swt turunkan adalah pasti azab dan teguran yang selalu menyengsarakan atau membuat orang menderita. Karena sebenarnya di sisi lain yang seringkali tidak disadari oleh kebanyakan orang, adalah ujia atau teguran kenikmatan. Banvak orang yang tengah begelimang nikmat mereka merasa baik-baik saja sehingga menyombongkan diri. Padahal di dalam Islam, kenikmatan yang tidak mengantarkan kepada keberkahan atau bersyukur dan mengingat Allah Swt itu boleh jadi merupakan istidraj. Ibn Athalah berpesan melalui kata hikmahnya
من وجود إحسانه إليك ودوام إساءتك معه أن يكون ذلك استدراجا مستدرجهم من حيث لا يعلمون
Takutlah pada perlakuan baik Allah kepadamu di tengah durhakamu yang terus menerus terhadap Nya Karena itu bisa jadi sebuah istidraj seperti yang dimaksud di dalam firman Nya: Kami meng istidraj-kan mereka dari jalan yang mereka tidak mengetahui.
Berapa banyak orang yang lulus ujan dari ujian berapa bencana karena insaf, bertaubat dan berusaha memperbaiki diri. Tapi betapa banyak pula orang gagal menjadi hamba yang baik karena mendapat ujian berupa nikmat, terbuai, somboong merasa tidak punya kesalahan justru menyalahkan orang lain dan seterusnya. Na’udzubilah tsumma na udzu billah.
ang kedua, bersabar dengan penuh keimanan dan optimisme
Sabar ini bukan menunggu atau sebatas menahan perihnya ujian yang kita hadapi melankan ketabahan hati seraya penuh harap kepada Allah Swt akan ketentuan baik yang Allah Swt berikan berikutnya. Sehingga sabar itu bukan menggerutu atau menangis berlebihan. Bahwa berat, sakit, luka atau rasa sedih adalah naluri manusia yang mungkin tidak bisa dielakan namun jangan sampai itu mengalahkan keimanan kita kepada Allah Swt. Justru dengan sabar, kita akan menjadi kuat seberapa besar ujan yang kita hadapi Di dalam al-Qur an Allah Swt berfirman
واستعينوا بالصبر والصلاة
Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat
Ketika menjelaskan sabar, pengarang kitab Tazkiyatun Nufus, Syeikh Ahmad Farid mengatakan;
الصبر حبس النفس عن الجزع واللسان عن التشكي والجوارح عن لطم الحود وشق الثياب ونحوهما
Sabar adalah menahan diri dari emnggerutu, menahan lisan dari mengeluh (jangan putus asa), menahan anggota dari menampar pipi, microbek-robek baju dan semisalnya.
Maka doa kesabaran yang pernah Abah Hasyim ajarkan adalah, “Kita tidak harus berdoa agar dihilangkan masalah atau ujian yang tengah kita hadapi, tapi berdoalah Ya Allah..kuatkanlah kami dengan taufik dan pertolongan-Mu untuk mengadapi ujian yang kami alami ini.
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah Swt
Sikap berikutnya yang harus dilahirkan khususnya saat kita tengah mengalami musibah atau ujian adalah menyadari akan ketentuan Allah Swt dan ridha atasnya. Dengan dasar ridha inilah sehingga kita terus bisa berfikir positif dan berkhusnuzan kepada Allah Swt. Kita sadar boleh jadi sebab banyaknya perilaku buruk kita selama ini, atau kurangnya ketatatan yang kita berikan Allah turunkan bencana, namun apapun itu kita tidak boleh berlebihan di dalam menilai diri sendiri sehingga lup akan rahmat Allah Swt. Nabi mengajarkan kepada kita, bahwa tentang kekurangan kita, beristighfarlah memohon ampunan kepada Allah Swt dan bersabar sebagaimana khatib uraian di atas, selebihnya yakinkan bahwa apa yang Allah tentukan adalah bentuk kebaikan untuk hamba-Nya, lebih dari itu musibah atau ujian yang diturunkan merupakan bentuk cinta Allah kepada para hamba-Nya. Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda:
ان عظم الجزاء مع عظم البلاء وإن الله إذا أحب قوما ابتلاهم فمن رضي فله الرضا ومن سخط فله السخط
Sesungguhnya besarnya balasan sesuai dengan besarnya ujian. Sesungguhnya ketika Allah mencintai suatu kaum, Allah akan mengujinya Siapa yang ridha, ia akan mendapat ridha Allah Swt dan siapa yang membencinya, ia akan mendapat kemurkaan Allah Swt. Di dalam al-Qur’an sendiri Allah Swt juga berfirman,
ما أصاب من مصية في الأرْضِ وَلا في أنفسكم إلا في كتب من قبل أن نبرأها إن ذلك على الله يسير
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (QS al-Hadid (22).
Lebih dari itu, al-Qur’an mengajarkan bahwa kematian dan kehidupan ini merupakan ujian untuk mengetahui siapa yang paling baik amalnya. Siapa yang paling bijak di antara hambanya di dalam menyikapi ketentuan Allah Swt. apakah kita termasuk orang yang menggerutu, tidak terima dan seterusnya atau kita termasuk orang yang kuat bersabar, sembari tetap berhusnudzan kepada Allah seraya penuh harap Allah memberikan pertolongan kepada kita
Jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah Swt.
Sementara bagi kita yang tidak secara langsung mengalami mubiah atau bencana, sikap yang patut kita lahirkan adalah pertama ikut berintrospeksi diri atau bermuhasabah. Jadikan kejadian ini sebagai pelajaran bagi kita, supaya kelak kita juga tabah menghadapi ujian yang boleh jadi menimpa kita. Selain itu, mengenai menyikapi adanya musibah termasuk gempa bumi, bisa merujuk kepada penjelasan Sayyidah ‘Aisyah ra dalam redaksi panjangnya yang dikutip oleh Imam Hakim di dalam kitab al-Mustadrak
Pada bagian akhir hadis, setelah menjelaskan adanya realitas bahwa jika telah banyak yang menghalalkan zina, banyak meminum-minuman keras, Allah akan memerintahkan bumi untuk gempa, jika mereka bertaubat gempa akan berhenti, Sahabat Anas bertanya: “apakah ini hukuman wahai ummul mu’minin? Aisyah menjawab
قالت رحمة وبركة وموعظة للمؤمنين ونكالا وسخطة وعذابا للكافرين
Ini adalah rahmat, berkah dan nasehat pelajaran bagi orang mukmin dan azab bagi orang kafir
Jamaah Shalat Jum’at yang diralumati Allah Swt.
Kita sebagai sesama muslim atau bahkan sesama warga negara di dalam satu tanah air, di antara yang patut kita lahirkan juga adalah saling membantu sesuai dengan kemampuan kita. Membantu orang lain, bukan hanya bermanfaat yakni meringankan beban orang yang kita bantu. Namun, sebenarnya kemanfaatan juga akan berbalik untuk dirinya yang membantu menyelesaiakan kesusahan yang di alami orang lain. Satu hadis riwayat Muslim ini kiranya cukup bagi kita menjadi landasan berupaya menghilangkan kesusahan yang tengah dialami orang saudara-saudara kita;
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفس الله عنه كربة من كرب القيامة ومن يسر على معسر يسر الله عليه في الدنيا والأخرة والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه يوم
Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan. Allah akan memudahkan urusannya di dia dan akhirat. Barangsiapa menutup aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya.
Baca juga: Khotbah Jumat: Agar Mencintai Dan Dicintai Rasul
Jika kita mampu membantu dengan harta kita maka kita bisa menyalurkannya melalui donasi bersama. Kita bersyukur di Indonesia ini gerakan filantropi dan peduli sosial begitu tinggi. Para jamaah bisa menyalurkan bantuannya melalui lembaga, komunitas atau jamaah yang melakukan gerakan peduli bencana. Ada Laziznu, Baznas, PMI, atau komuniitas mahasiswa dan lain-lain. Jika kita punya tenaga dan kesempatan kita bisa menjadi relawan di lokasi. Atau seandainya kita tidak memiliki papaun yang bisa kita beri setidaknya kita bisa berbagi informasi menshare menjadi status dan semisalnya.
Pada akhirnya, mari kita sama-sama berdoa semoga baik saudara-saudara kita khususnya di Cianjur yang tengah mengalami bencana dan musibah. Kita juga berdoa untuk kita semua para Jamaah selalu dilindungi dan diberi pertolongan oleh Allah Swt.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونعفني وإياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل من ومنكم تلاوته إنه هو
السميع العليم.
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا
اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا