Khotbah Jumat: Urgensi Ilmu

Khotbah Jumat 15 Juli 2022 M/ 15 Zulhijah 1443 H

Khatib: Ust. Ahmad Misbahul ‘Ula, Lc.

Khotbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيهِ وَ نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَنَبِيُّهُوَصَفِيهِ وَخَلِيلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَ أَدَّى الْامَانَةَ وَنَصَحَ لِلْأُمَّةِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ حَتَّى أَتَاهُ الْيَقِينُ

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْأَوَّلِينَ وَ صَلِّ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْآخَرِينَ وَصَلِّ وَ سَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِينَ وَصَلَ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْمُلَّا الْأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَعَلَى آلِهِالْأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ الْأَخْيَارِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحَدِّثَتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَ كُلُّ بِدْعَةٍ خَالَفَتْ الشَّرِيعَةُ الْإِسْلَامِيَّةُ ضَلَالَةً وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

أَمَّا بَعْدُ

Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah kepada kita, untuk selalu bertaqwa kepada-Nya, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Selawat salam kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabat, sehingga kita kelak mendapatkan syafa’at.

Kemudian, tak lupa khotib berwasiat kepada diri khotib pribadi dan juga kepada seluruh jamaah semuanya. Marilah kita tingkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Yaitu dengan menjalankan perintah Allah semampu kita, dan menjauhi semua larangan Allah.

Jamaah Shalat Jumat yang dikasihi oleh Allah

Rasulullah bersabda dalam hadis sahih

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Yang artinya kurang lebih

“Barang siapa yang melalui jalan mencari ilmu, maka Allah akan mempermudah jalannya menuju surga.”

Ilmu, sebuah kata yang selalu kita dengar sejak kecil dulu. Ilmu, sesuatu yang selalu diperjuangkan oleh tokoh-tokoh besar di setiap zaman. Lalu timbul pertanyaan, apa itu ilmu? Mengapa ilmu sebegitu penting, mengapa ilmu sebegitu fenomenal, sehingga kita dituntut mencari ilmu minimal 12 tahun, belum lagi ditambah jenjang S1, S2, dan S3. Itu hanya proses pencarian ilmu yang formal, belum kita hitung proses yang sifatnya informal.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Menurut Raghib Al-Asfahani dan Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshari

الْعِلْمُ هُوَ إِدْرَاكُ الشَّيْءِ بِحَقِيقَتِهِ

Artinya: Ilmu adalah mengetahui sesuatu sesuai dengan hakikatnya.

Namun, menurut mayoritas ulama, ilmu adalah sesuatu yang tidak bisa didefinisikan. Tetapi, bisa dirasakan manfaatnya, baik secara langsung maupun tidak.

Islam adalah agama ilmu, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi ilmu. Bahkan, sudah kita ketahui bersama, bahwa ayat pertama yang turun dalam Al-Qur’an adalah ayat yang memerintahkan kita untuk membaca

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَق

Yang artinya kurang lebih

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.”

Kita ketahui bersama bahwa membaca adalah salah satu sarana mendapatkan ilmu. Namun yang perlu digarisbawahi bahwa Islam memerintahkan kita membaca, atau mencari ilmu bukan hanya dengan ٱقۡرَأۡ , tetapi juga harus بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ dengan menyebut nama Allah yang menciptakan. Oleh sebab itu, kita selaku umat Islam, sudah seharusnya belajar, diniatkan hanya karena Allah, bukan karena hal lain.

Jamaah Shalat Jumat yang dikasihi oleh Allah

Ketahuilah! Sesungguhnya Islam tidak membedakan antara ilmu agama dengan ilmu lainnya. Semuanya adalah ilmu Allah, Innallaha bikulli syaiin a’lim. Namun, Islam sebagaimana yang diajarkan oleh para ulama membagi ilmu berdasarkan sisi prioritasnya, mana yang perlu didahulukan oleh setiap umat Islam, dan mana yang cukup dipelajari sebagian umat saja. Pembagian ilmu yang pertama adalah ilmu yang sifatnya fardhu ’ain, yaitu ilmu yang berkaitan dengan hal-hal yang wajib kita ketahui, karena selalu kita amalkan setiap hari, seperti ilmu tentang sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, dsb.

Kedua, adalah ilmu yang sifatnya fardhu kifayah, yaitu ilmu yang tidak wajib diketahui semua orang, namun harus ada sebagian dari kita yang mempelajari ilmu tersebut, kalau tidak ada sama sekali, semuanya berdosa. Contohnya adalah mendalami ilmu agama dan seluk beluknya, ilmu teknik, kedokteran, ekonomi, dst.

Dari ini semua dapat kita pahami, bahwa semua ilmu adalah ilmu Allah. Jadi, apapun jurusan kita, kita harus sama-sama niatkan bahwa kita mencari ilmu hanya karena Allah, baik melalui ibadah, maupun hidmah (mengabdi), membantu sesama umat Islam dan umat manusia.

Ma’asyirol muslimin rohimakumullah

Ada kisah menarik yang diceritakan oleh guru kami, Syekh Maher Al-Hani dari Suriah, beliau bercerita. Pada suatu hari, ada dua sahabat, mereka sudah bersahabat sejak kecil. Seiring berjalannya waktu mereka melangkah sesuai dengan jalannya masing-masing. Yang satu memilih untuk belajar di pondok pesantren, sedang yang satunya memilih untuk beribadah saja, mendekatkan diri kepada Allah dengan di sebuah gua. Sepuluh tahun bereselang, Si A, yang memilih belajar di pondok pesantren pulang ke kampungnya, dia rindu ingin bertemu dengan teman kecilnya dulu yakni Si B. Si A akhirnya pergi ke gua, di mana si B fokus beribadah. Ketika bertemu mereka saling melepas rindu. Namun, Si A kaget melihat Si B, dia mendapati Si B memakai kalung yang tergantung di lehernya seperti tulang tikus. Si A pun bertanya, wahai saudaraku, kalung apa yang kamu pakai ini? Si B menjawab, “oh ini ketika saya pertama kali masuk gua ini untuk beribadah, saya tidak sengaja menginjak tikus sampai mati, saya pun merasa bersalah, akhirnya saya kalungkan tikus ini di leher saya, supaya saya selalu ingat dengan dosa saya, jadi, saya tidak pernah melepas tikus ini, sejak saat itu sampai sekarang.” Jawab di B dengan bangga. Si A pun kaget, karena dia tahu bahwa shalat sambil membawa bangkai tikus atau sesuatu yang najis menyebabkan sholatnya tidak sah. Jadi, ibadah si B selama sepuluh tahun ini semuanya tidak sah, karena tidak ada ilmu.

Ma’asyirol muslimin rohimakumullah

Dari kisah tersebut sangat jelas, bahwa ilmu itu sangat penting bagi kita semua. Tanpa ilmu kita akan tersesat. Tanpa ilmu kita akan keliru dalam menentukan arah perjalanan hidup kita.

Oleh karena itu, marilah kita semua semarakkan majlis-majlis ilmu. Terutama ilmu-ilmu yang sifatnya fardhu a’in atau yang harus kita ketahui untuk keabsahan amal ibadah kita. Dan tentu, tanpa menafikan ilmu lain atau kesibukkan kita baik bekerja dan sebagainya. 

Marilah kita sama-sama belajar dan mendalami agama kita, kalau bukan kita, lantas siapa lagi? Marilah kita sisihkan waktu kita untuk belajar agama kita, minimal seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau kalau tidak bisa sama sekali untuk hadir di majlis ilmu, minimal kita dengarkan kajian-kajian ilmu di media sosial. Dengan catatan ambillah ilmu dari para alim yang kalamnya mendekatkan diri kita kepada Allah, menjadikan kita semakin berakhlaq kepada sesama umat Islam, dan sesama manusia. Bukan malah menjadikan kita sosok yang suka menyalahkan orang lain, ketus, apalagi sampai mengkafirkan saudaranya sendiri, na’udzubillah.

Bukankah Rasulullah diperintahkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlaq?

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia

Jamaah salat Jumat yang disayangi oleh Allah

Demikian khutbah singkat pada hari ini. Semoga bermanfaat bagi bagi diri khotib pribadi dan juga jamaah semuanya. Amiin

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Khotbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلُ الصِّدْقِ وَ الْوَفَا . أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ فَقَالَ: إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا

عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالِاحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يُذْكُرُكُمْ وَلِذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ، أَقِيمُوا الصَّلَاةَ