Dialah panglima jantan!
demi sebuah harga diri,
kemasyhuran,
di dunia–
penuh dengan ketamakan, kepalsuan!
hari ini berkelana
memuat kisah laksana perang salib konsili piacenza–
jiwa merisik
tubuh menjadi layu
mengapa
menggetar hati? memetik cita melahap
semua mimpi
tak ubahnya
menyemai kematian dari neraka.
Baca juga: Kumpulan Puisi Bertema “Pahlawan“
Tak ada penawar
melahap doa panjang,
laksana ocehan waktu meninggalkan merelakan–
menjelma buih-buih tanpa nama.
Baca juga: Puisi “Sepetak Bumi Pertiwi”
Penulis: Aludra Rumaisha