Sambut HSN Al-Hikam Depok Adakan Seminar Islam Feminisme

Depok, Walisongoonline – Ahad, 22 Oktober 2023, Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok mengadakan acara seminar bertajuk “Islam dan Feminisme: Memperjuangkan Ruang Aman Bagi Perempuan.” Seminar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri Nasional 2023

Acara ini dimulai pada pukul 08.00 hingga pukul 12.00. Seminar yang berlokasi di Selasar Masjid Al-Hikam ini mendapatkan antusias tinggi dari para audiens, seperti mahasiswa dan mahasiswi pesantren (yang disebut PESMA-PESMI), mahasiswa/i STKQ, serta para asatizah yang turut hadir untuk menyimak seminar tersebut.

Seminar ini dihadiri oleh dua narasumber, yaitu Dr. Dinar Dewi Kania, M.M., M.Sos., seorang peneliti di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) dan Dr. Nur Ropiah, Bil. Uzm yang merupakan lulusan Universitas Ankara, Turki.

Kemudian acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Al-Hikam, Mars Hari Santri, dan Ya Lal Wathon.

Sebagai bagian dari acara, K.H. Yusron Shidqi Lc, M.A., menyampaikan sambutannya, di mana ia menjelaskan bahwa tujuan kajian ini adalah untuk mengenal diri sendiri sebelum mengenal orang lain. Sebagaimana tuturan beliau, “Perempuan adalah saudara kandung laki-laki. Barang siapa yang memuliakannya, maka dia termasuk orang yang mulia, dan barang siapa yang merendahkannya, maka termasuk orang yang rendah.”

Baca Juga: Kunjungan Mahasantri Al-Hikam Depok Ke LEMHANAS RI

Seminar dengan tema feminisme ini dikemas dengan menarik dan telah sukses, terlihat dari pandangan yang beragam dari masing-masing narasumber. Dr. Nur Ropiah Bil. Uzm, menjelaskan dalam perspektif tafsir keadilan hakiki perempuan bahwa untuk menciptakan ruang aman, perlu membentuk cara pikir yang aman, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Beliau juga menjelaskan bahwa nilai manusia tidak tergantung pada organ fisiknya, melainkan pada perilaku baik dan kemashlatan kepada sesama makhluk Allah. Hal ini sebagaimana tercantum dalam nilai “inna akramakum ‘indallāhi atqākum.”

Dr. Dinar Dewi Kania, M.M., M.Sos., juga membahas masalah tentang implikasi “safe space.” Menurutnya, di Barat, yang seharusnya memberikan ruang aman bagi perempuan, justru membuat perempuan tidak merasa aman. Beliau menyatakan bahwa terkadang laki-laki yang mengaku sebagai perempuan masuk ke ruang perempuan, sehingga membuat perempuan sejati merasa tidak aman.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para audiens, doa penutup, dan diakhiri dengan sesi foto bersama.

Seminar ini membuka paradigma stigmatis terhadap perbedaan, termasuk perbedaan peran laki-laki dan perempuan. Disamping itu juga menggarisbawahi bahwa setiap perbedaan memiliki peran khasnya sendiri yang berkontribusi pada keseimbangan dalam hidup.