“Santri Mendunia” Silaturrahim dan Bedah Buku di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok

Bertempat di selasar Masjid Al-Hikam Depok, Kamis siang (03/03/2022) santriwan-santriwati Pesantren Al-Hikam Depok sukses gelar bedah buku sekaligus silaturrahim bersama “Santri Mendunia”. Meskipun tanggal merah karena libur hari nyepi, tidak mengurangi semangat para santri untuk mendengarkan materi dan motivasi dari penulis buku “Santri Mendunia”, Moh. Abdul Aziz Nawawi.

Acara dimulai dengan pembacaaan doa pembuka dan dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Lalu Irfan Azmi, santri STKQ Al-Hikam, Depok. Kemudian Kepala Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok, Ust. Imam Khomaeni Hayatullah, S.Hum., M.Si. memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut. Beliau mengapresiasi terselenggaranya acara ini karena termasuk implementasi dari moto Al-Hikam, yakni prestasi ilmiah.
“Semoga kedepan, acara seperti bedah buku ini bisa berkesinambungan dan berlanjut lagi, karena ini bagian dari moto Al-Hikam yang berbunyi prestasi ilmiah” ucap Ust. Imam dalam sambutannya. Kemudian beliau menambahkan bahwa terkait santri mendunia ini, sebenarnya sudah ada sejak ulama terdahulu, sebut saja Syaikh Nawawi Al-Bantani, seorang ulama asal Banten yang mengharumkan nama Indonesia di timur tengah melalui keilmuan beliau.

Puncak acara ini diisi dengan bedah buku dari penulis sekaligus Ketua Umum “Santri Mendunia”, Moh Abdul Aziz Nawawi.,S.P,I.,M.Pd., C.STMI.,CM.NLP.,CT.NLP.,C-SHNI-CH.,C.PS. dan dimoderatori oleh Ariq Ahmad Fauzi, ketua Organisasi Santri Pesantren Mahasiswa (OSPAM) Al-Hikam Depok.

Kak Aziz, sapaan akrabnnya mengatakan bahwa perjalanan mengelilingi dunianya dimulai pada tahun 2016. Asia menjadi benua pertama yang dikunjungi, dilanjut dengan Timur Tengah, Eropa dan benua lainnya. Tercatat sudah 35 negara yang ia kunjungi dari 5 benua. Namun perjalanannya terhenti ketika munculnya COVID-19 di awal tahun 2020 yang membuatnya harus kembali ke Indonesia.

Beliau memberikan tips bahwa ada banyak cara untuk mengelilingi dunia dan tentunya dengan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun
“Ngapain saja, saya kelililing dunia? Ya, yang pertama dalam rangka konferensi internasional. Kemudian diundang dakwah di Belanda dan Jerman, lalu pernah mengikuti volunter dan pertukaran pelajar, short course juga.” ujar beliau memotivasi santriwan-santriwati Al-Hikam Depok.

Berawal dari buku “Santri Sedunia” yang ditulisnya. Abdul Aziz didorong oleh teman-temannya untuk menyatukan santriwati dan membuat komunitas yang bisa membuktikan bahwa banyak lulusan pesantren yang tersebar di seluruh dunia.

Tentu, membuat komunitas itu mudah dan tidak sulit, tetapi mempertahankan kehadiran komunitas yang konsisten itu sulit. Sementara itu, komunitas “Santri Mendunia” di Indonesia sendiri sekarang sudah bediri di 34 Provinsi. “Kami berharap para santri di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok dapat mengambil bagian dalam perjalanan mendunianya santri dan berkontribusi untuk Indonesia,” ujarnya.

Abdul Aziz menutup materi dengan memberikan 3 rekam jejak yang harus dimiliki santri agar tidak sia-sia dalam mencari ilmu. Pertama, rekam kata, beliau mengatakan bahwa semua orang harus memiliki niat untuk bermanfaat bagi orang lain. Dengan mengajar, memberikan motivasi, dan diskusi, rekam kata ini akan membuat kita sebagai santri menjadi dikenang.
Kedua, rekam pikiran. Karena sebagai santri, mereka harus melestarikan budaya tulis yang diilustrasikan oleh para ulama awal. Menuliskan pikiran kita adalah salah satu upaya untuk mengabadikan diri dalam hidup. Karena ketika pikiran hanya disimpan di otak, maka secara alami akan menumpuk dan diabaikan.
Ketiga, rekam tindakan. Santri harus menjadi yang terdepan dalam melakukan hal-hal positif di sekitar mereka. Sebagai seorang santri, kita harus mampu memberikan perilaku yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

Pewarta: Muhammad Saiful Arifin