DEMA STKQ Adakan Pelatihan Kultum dan Khutbah

Jumat 2 November 2022, Tingkatkan kemampuan mahasantri, DEMA STKQ Al-Hikam adakan pelatihan kultum dan khutbah. Pelatihan yang berlangsung di Masjid Al-Hikam bakda salat Isya itu menghadirkan Ust. Adib Minanul Cholik, M.A. sebagai pemateri.

Adanya acara ini menimbang bahwa, mahasantri STKQ akan dihadapkan dengan masa pengabdian dan terjun langsung ke masyarakat, khususnya pada PROSAKTI nanti. Juga pepatah dari abah Hasyim Muzadi bahwa, “Ternyata cara itu bener, At-Thoriqotu ahammu minal Maadah, materi itu penting tapi kalau cara membawakannya keliru, maka dia akan gagal, bukan karena materinya tapi dia gagal karena caranya,”.

Tentunya, kemampuan public speaking terutama kultum dan khutbah menjadi hal penting yang harus dikuasai oleh tiap mahasantri.

Baca Juga: Pemkab Meranti Silaturahmi & Jalin MoU dengan STKQ Al-Hikam

Dalam pemaparannya, Ust. Adib menjelaskan mengenai bahwa ada dua hal yang harus dipersiapkan dalam kultum. Pertama, Menyusun materi. Kedua, menyampaikan materi. “Mengapa keduanya itu penting. Karena pertama, ada orang yang bisa menyusun materi tapi tidak bisa menyampaikan materi. Kedua, ada yang bisa menyampaikan materi tapi tidak bisa menyusun materi. Dan ketiga, bisa menyusun materi dan juga bisa menyampaikannya. Yang keempat, kebalikan dari yang ketiga ini dia tidak bisa menyusun materi dan juga tidak bisa menyampaikannya,” ungkap beliau di hadapan seluruh mahasantri.

Antusias mahasantri STKQ Al-Hikam

Ust. Adib juga menyampaikan beberapa penting yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan kultum. Misalnya kondisi dan siapa audiensnya, bagaimana membuat jamaah semangat dan antusias memperhatikan kultum yang disampaikan.

Mengenai khutbah, beliau juga menegaskan secara singkat bahwa ada beberapa hal yang wajib diketahui dalam berkhotbah yaitu tentang rukun khutbah. “Jadi ketika khutbah rukun itu harus terpenuhi karena jika salah satu rukun khutbah tidak terpenuhi maka batallah khutbahnya”.

Mahasantri STKQ Putri tengah menyimak pemaparan materi

Dalam menyampaikan khutbah, beliau juga mengatakan bahwa ketika berkhutbah itu harus dengan suara tegas dan bijaksana. Namun tidak kasar karena seperti hadis yang menyebutkan “Bila Rasulullah SAW berkhutbah kedua matanya memerah, suaranya tegas dan semangatnya tinggi bagai seorang panglima yang memperingatkan kedatangan musuh yang menyergap di kala pagi atau sore.” (HR Muslim dan Ibnu Majah).

Di akhir acara, doa bersama menjadi tanda berakhirnya latihan khutbah dan kultum. Doa  dipimpin oleh Ustaz. Adib, serta mengajak bersama-sama membaca surat Al-Fatihah dan berselawat.    t