Sebagai seorang muslim, menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban baik bagi laki-laki maupun perempuan. Ilmu pengetahuan merupakan jembatan yang membawa perubahan pemikiran dari ketidakpastian dan ketidaktahuan menjadi kemudahan dan kesungguhan dalam hati.
Ilmu pengetahuan memiliki manfaat untuk meningkatkan nilai diri seseorang sekaligus merupakan bentuk kecintaan dan upaya kita untuk mendekatkan diri kepada ciptaan Sang Khaliq.
Sejatinya manusia memerlukan seorang ‘pemimbing’ untuk memudahkan mempelajari ilmu. Di sinilah kehadiran sosok guru penting untuk mengajarkan ilmu-ilmu sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Sosok guru merupakan seorang pendidik yang mengajarkan kebaikan dan ilmu baik formal maupun informal. Ketekunan seorang murid dalam mencari ilmu tentu harus diimbangi dengan adab memuliakan guru.
Adab-adab ini merupakan bagian dari etika seorang murid dalam menghormati upaya tulus yang diberikan oleh seorang guru. Ilmu yang dipelajari oleh seorang murid dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang benar apabila diiringi dengan menghormati dan memuliakan sosok guru.
Guru adalah pelita penerang gelap gulita, begitulah sekiranya yang tertulis pada bait lirik lagu yang menggambarkan bagaimana jasa seorang guru dalam mendidik seorang murid.
Keberadaan sosok guru tidak akan lekang oleh waktu melalui keabadiaan ilmu yang mereka ajarkan. Guru hadir memberikan bimbingan, pemahaman, dan mencegah kita berbuat keburukan. Peranan guru dalam dunia pendidikan sangat penting untuk membangun generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga bermoral dan beretika.
Baca Juga: Orang Tua: Guru Pertama Dalam Mendidik Anak
Kedudukan guru memiliki derajat yang tinggi dan dimuliakan dalam agama Islam. Sosok guru menjadi panutan dan teladan bagi murid-muridnya.
Sebagaimana nasihat yang disampaikan oleh Syeikh Abu Bakar Syekh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dalam kitabnya:
كُنْ مُوَقِّرًا لِمُعَلِّمِكَ مُعَظِّمًا لَهُ، فَاِنَّ تَعْظِيْمَهُ مِنْ تَعْظِيْمِ الْعِلْمِ. وَلاَ يَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِتَعْظِيْمِهِ وَتَعْظِيْمِ أَهْلِهِ، وَكُنْ مُعْتَقِدًا أَيْضَا أَهْلِيَتَهُ وَرُجْحَانَهُ عَلىَ مَنْ كَانَ فِي طَبَقَتِهِ
Artinya, “Jadilah kamu orang yang memuliakan serta mengagungkan pada gurumu. Karena sungguh, memuliakannya merupakan bagian dari memuliakan ilmu. Tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memuliakan ilmu dan memuliakan orang yang berilmu. Dan, jadilah kamu orang yang yakin pada kapasitas dan keunggulannya pada orang yang ada pada masanya.”
Momen peringatan Hari Guru Nasional kali ini tentu menjadi sebuah renungan dan refleksi pribadi bagaimana kita memuliakan sosok guru dalam kehidupan kita. Guru mengisi dimensi realitas kehidupan melalui pengajaran nilai pengetahuan dan nilai moral yang akan selalu hadir di setiap generasi.
Memaknai peringatan Hari Guru Nasional, tentunya harus diupayakan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam sistem pendidikan. Guru masih memegang peran sentral berperan mendidik dan mengajar ilmu pengetahuan dan memberikan keteladanan karakter.
Kedepannya, semoga kita akan terus haus dan terus menuntut ilmu pengetahuan baru serta menghargai dedikasi seorang guru untuk mendapatkan ‘barokah’ ilmu yang akan melekat sepanjang hidup.
Selamat Hari Guru 2023