Depok, walisongoonline – Kamis, tepatnya pukul 20.00 WIB (15/12) Masjid Al-Hikam Depok melangsungkan acara pelantikan pengurus baru takmir masjid periode 2022-2023. Acara ini dihadiri oleh Ketua STKQ al-Hikam, Ustaz Adib Minanul Cholik, M.A. dan Pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok, K.H. Muhammad Yusron Shidqi, Lc., serta para jamaah salat Isya baik mahasiswa/i.
Sebagai acara tahunan, rangkaian acara pelantikan pengurus takmir berlangsung dengan khidmat. Seusai pembacaan kalam ilahi oleh mahasantri Alan Sudrajat, Ketua STKQ, Ustaz Adib memberikan apresiasi kepada DKM lama dan sambutan kepada DKM baru.
“Tuntas menyerahkan LPJ tanpa kasus korupsi sudah merupakan prestasi yang harus dibanggakan.” puji beliau. “Jadikan kepengurusan ini sebagai pengalaman para saudara dan bekal untuk menunjang kehidupan selanjutnya. Oleh karena itu, harus siap! Jangan merasa terbebani, dan kebaktian saudara kepada masjid akan membawa keberkahan di kehidupan nantinya,” pesan Ustaz Adib.
Sebagai simbolisme telah berakhirnya masa jabatan DKM 2021-2022, Adam Syafengi menyerahkan mandatnya kepada ketua pengurus takmir baru, Rifki Hadi. Pengurus takmir kali ini berasal dari beberapa mahasantri PESMA Angkatan 9, mahasantri STKQ Angkatan 10,11 dan mayoritas mahasantri Angkatan 12
Baca Juga: MASJID AL HIKAM BEJI DEPOK
Kemudian, K.H. Muhammad Yusron Shidqi melantik secara resmi pengurus takmir baru untuk periode 2022-2023. Belau lalu membacakan ikrar janji yang diikuti oleh seluruh pengurus takmir baru.

Sebelum menginjak acara yang terakhir yakni doa penutup, KH. Muhammad Yusron Shidqi, Lc. memberikan sebuah wejangan kepada pengurus baru takmir masjid yang telah dilantik. Harapannya dapat menjadi pedoman dalam menjalankan misi atau tugasnya menjadi pengurus masjid.
“Kewajiban pengurus takmir adalah memakmurkan masjid baik secara fisik maupun maknawi serta selalu merawat dan menjaganya dengan baik. Kalaupun tidak berkenan membersihkannya jangan pernah berani mengotori masjid dengan hal apapun,” nasihat beliau.
Lebih lanjut, Gus Yusron, sapaan akrabnya juga mengutarakan bahwa pengurus juga harus perhatian terhadap kenyamanan dan ketenangan para jamaah.
“Pada hakikatnya tugas pengurus takmir masjid tidak hanya berpusat pada keadaan fisik masjidnya melainkan perihal para jamaah juga perlu diperhatikan. Tidak perlu untuk terlalu memprioritaskan tempat masjid agar menjadi megah. Namun yang paling esensial adalah bagaimana menjaga dan merawat jamaahnya dengan baik”
Beliau menyebutkan bagaimana cara Rasulullah membuat para sahabat berduyun-duyun mengisi shaf pertama. Saat itu, Rasul saw. Membuat atap di atas shaf pertama sehingga membuat shaf itu menjadi rebutan para jamaah. Pasalnya, agar dapat mengantisipasi risiko para sahabat tak basah kuyup ketika hujan turun.
Terakhir, beliau menyampaikan agar tiap pengurus selalu menjaga dan menjalankan amanah yang diberikan. Tidak menciptakan kegaduhan dan malah membuat keributan
“Janganlah menjadi pengurus yang perlu diurus hanya karena banyaknya pengurus. Lantas, bukannya menjadi pengurus malah membuat urusan yang perlu diurus.”