Mempersiapkan Diri Memasuki Bulan Zulhijah

ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌۭ مَّعْلُومَـٰتٌۭ ۚ …

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi…” (QS. Al-Baqarah [2]: 197)

Sebagaimana kita ketahui bersama, bulan zulkaidah dan zulhijah termasuk dalam asyhur ma’lumat. Selain itu, bulan zulkaidah dan zulhijah juga merupakan bagian dari asyhurul hurum (bulan-bulan yang mulia). Di bulan-bulan ini ada salah satu ibadah mulia yang mafhum bagi kita semua sebagai umat Islam, yaitu ibadah haji.

Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka.

Baca Juga: Tafsir Surat Al Fajr Ayat 1-2 : Kemuliaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Namun demikian, ibadah haji tidak hanya soal finansial, tapi juga spiritual. Hal ini sebagaimana rangkaian ayat sebelumnya yang mana dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman:

…وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ…

“…Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa…”

Meski belum mampu berangkat haji, berniatlah untuk berhaji ke Baitullah suatu saat nanti sebagai upaya hati hendak menjalankan rukun Islam ke-5, juga menziarahi maqbarah Nabi Muhammad saw. Selain itu, penting bagi kita untuk mendoakan dan turut senang dengan orang yang diberi kesempatan oleh Allah SWT. berangkat haji. Dengan itu, mudah-mudahan kita mendapat keberkahan ibadah ini dari Allah SWT.

Baca Juga: Menjalani Tahun Baru dengan Hijrah yang Hakiki