Meraih Spirit Iduladha Bersama Al-Hikam Depok

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Laa Ilaha Illallahu Wallahu Akbar,
Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Kumandang Masjid Al-Hikam terdengar dengan lantang, sinyal mulainya hari raya Islam, hari raya Iduladha, masyarakat setempat pun mulai berbenah menyiapkan semaksimal mungkin hari itu. Hari yang lama dinanti oleh pedagang ternak, juga hari yang cukup panjang untuk diceritakan.

Bertempat di Al-Hikam Depok, tepat di tanggal 10 Juli 2022, saat penanggalan hijriah mencatat peristiwa penting “kurban”. Seluruh masyarakat muslim di Al-Hikam bersuka ria meramaikan acara itu, hari besar Islam yang kesekian kalinya. Dimulai dari hari Arofah Al-Hikam meramaikan Iduladha dengan pawai keliling yang diisi oleh murid-murid “MADIN Al-Hikam” dengan membawa monumen unta keliling, sangat ramai acaranya sehingga memenuhi jalanan Depok pada malam hari. Masyarakat dengan riang gembira menyambut rombongan pawai murid-murid Al-Hikam.


/>Diteruskan keesokan harinya, acara utama pun berlangsung ramai, dengan 3 ekor sapi disertai 8 ekor kambing yang menjadi “tokoh utama” pada acara yang meriah ini. Penyembelihan berlangsung singkat yang pastinya diperankan oleh tokoh-tokoh agama Al-Hikam, diantara ustaz Mushtofa yang menjadi “panglima” penyembelihan hewan, tak lupa dengan segenap panitia pelaksana yang selalu sigap dalam setiap momen penyembelihan.

Penulis teringat kisah awal mula penyembelihan kurban dilaksanakan, dimana itu menjadi syariat Islam yang penting, kisah dimana nabi Ibrahim ‘alaihissalam diperintah untuk menyembelih putra beliau, kisah ini pun diabadikan dalam Al-Qur’an di surat ash-shaffat ayat 102;

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
~
Sungguh mulia perjuangan nabi Ibrahim dalam menjalankan syariat dari Allah SWT. Sehingga menjadi syariat Islam pada setiap tanggal 10 Zulhijah. tatkala Rabbi melihat kesabaran dalam diri nabi Ibrahim, Allah langsung memerintah malaikat Jibril untuk mengganti Ismail kecil dengan kambing gibas. Hal ini pun menjadi kisah yang sampai saat ini masih eksis di kalangan muslimin.

Melanjutkan acara qurban di Al-hikam, para santri beserta ustaz sekalian telah sedia di posisi masing-masing, beberapa seperti penyembelihan hewan, pemotongan daging, dan pengemasan daging disertai pembagiannya, acara pun selesai pukul 11.20 siang hari, disaat keringat hasil kerja keras mulai bersimbah di badan, saat-saat dimana nyeri mulai terasa akibat kerja seharian dibawah sinar matahari, saat paripurna. Begitulah acara qurban terlaksana, dan untuk mengisi beberapa paragraf, selanjutnya akan dicantumkan seputar mengenai keutamaan berqurban.

Keutamaan berqurban di hari raya Iduladha

Tak ajib bagi kita kalau tidak mengetahui keutamaan-keutamaan pada hari raya Iduladha, tapi sebelum menuju titik pembahasan kita akan mencari tahu apa itu qurban?

-> Berkurban memang menjadi salah satu amalan paling dianjurkan pada perayaan Iduladha. Hal itu didasarkan pada firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al Quran, Surah Al Kautsar ayat 2.

فصل لربك وانحر

“Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!” (Qs. Al Kautsar: 2)

Perayaan ini identik dengan pemotongan hewan kurban yang dilakukan hingga hari tasyrik atau 3 hari setelah Iduladha. Anjuran berkurban itu termaktub dalam Alquran. Allah SWT berfirman:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَۙ

Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (QS. Al Hajj: 34)
~
Subhanallah Wallahu Akbar
Tak hanya dalam Al-Qur’an, dalam hadits pun disebut berbagai keutamaan-keutamaan ibadah qurban. Berikut ini 3 keutamaan qurban beserta haditsnya;

1. Qurban adalah Amalan yang Dicintai Allah

Qurban adalah amalan Idul Adha yang paling dicintai Allah. Hal itu diriwayatkan dalam hadits berikut:

“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)

2. Qurban adalah Amalan Paling Utama di Iduladha

Qurban menjadi amalan paling utama di Hari Raya Idul Adha. Hal itu sebagaimana termaktub dalam hadits berikut:

“Tidak ada amal yang lebih utama pada hari-hari (tasyriq) ini selain berqurban.” Para sahabat berkata, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi.” (HR Bukhari dari Ibnu Abbas).

3. Mendapatkan Pahala Berlipat

Berkurban juga menjadi amalan yang pahalanya berlipat ganda. Hal itu masyhur dalam satu riwayat dari Zaid bin Arqam, ia berkata atau mereka berkata:

“Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka bertanya, “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).