Dibalik Ayah suka merokok

Terasa amat frustasi jika kita tidak memiliki tempat berteduh dan rumah adalah tempat yang tepat untuk menyejukkan hati dan pikiran. Keluarga adalah Rumah ternyaman yang pernah ada. Sebelum kita dipanggil oleh Allah masalah dan ujian akan terus datang silih berganti. Dibalik rumah ternyaman itu ada mobilisasi seorang ayah yang baik. Dibalik tempat teduh itu ada sosok ayah hebat yang meskipun suka merokok namun mampu membangun rumah tangga yang asri.

Peran ayah dalam keluarga sangat penting. Dalam Islam ada peran Ayah yang tidak tergantikan oleh orang lain sehingga tercipta tempat sejuk untuk berteduh.

Peran ayah menurut Islam

Beberapa peran seorang ayah yang dijelaskan dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut

  • Ayah adalah Raja yang Mencari Nafkah dan Memberi Rasa Aman

Ayah adalah sosok pemimpin dan sangat berpengaruh di suatu keluarga. Peran ayah adalah menafkahi dan mengayomi seluruh anggota keluarga. Selayaknya raja di sebuah kerajaan, ayah harus menjamin kemakmuran, kesejahteraan dan kenyamanan rakyatnya. Ayah dalam kerajaan kecilnya harus menjadi pelindung dan menjamin kehidupan rakyatnya. Bahkan dijelaskan oleh ulama salaf, hingga setelah bercerai pun ayah harus tetap memberikan kesejahteraan kepada anaknya.

Allah berfirman:

۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Artinya: Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah ayat 233)
Baca Juga: Dosa Ayah Tidak Menafkahi Anak setelah Bercerai
  • Ayah adalah Nahkoda Bahtera

Seorang ayah pasti laki-laki, tidak pernah ada ayah perempuan. Oleh karena itu, ayah identik dengan kewibawaan, kekuasaan, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.  Namun, juga harus tenang dan tetap berkepala dingin menghadapi kepribadian anggota keluarga dan berbagai permasalahannya. Serumit apapun pekerjaan yang ayah hadapi, di rumah ayah adalah seorang yang menyejukkan suasana.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ
Artinya: Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab) atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya. (QS. An-Nisa ayat 34)

Rasulullah juga bersabda:

أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.
Artinya: Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya. Dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. (HR Bukhari).
Baca Juga: Sebuah penantian: Sungai Kecil di Depan Rumah
  • Ayah Adalah Guru yang mendidik dan menjadi suri teladan bagi murid-muridnya.

Peran ayah yang terakhir adalah membimbing istri dan anak-anaknya menuju jalan yang benar dan menjadi suri teladan yang baik. Ia harus selalu menasihati istri dan anaknya agar selalu dalam jalur Allah yaitu agama islam.

Ayah harus selalu membimbing keluarganya agar selamat sampai surganya Allah, sebandel apapun istri dan anaknya. Ayah menunutun dan menjaga keluarganya untuk tidak maksiat kepada Allah. Allah berfirman dalam al-Qur’an:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim ayat 6)

Seorang ayah memiliki peran yang berat. Kadangkala, ditengah lelahnya bekerja lalu membantu istri ketika kembali kerumah. Ditengah penatnya memikirkan nasi untuk makan besok harus tetap mendidik keluarga dengan sabar. Ketika ayah sendiri putus asa, ayah tidak boelh menunjukkannya didepan keluarganya dan menonggak asa keluarganya agar tetap ttat kepada Allah SWT.

Tak heran bukan jika seorang ayah yang memiliki kesenangan merokok, menikmati kehidupan yang diberikan Allah melalui hembusan angin dan secangkir kopinya. Sambil berzikir menyebut nama Allah sang ayah menghembuskan nafasnya. Dibalik ayah yang suka merokok ada sosok laki-laki yang bertanggung jawab atas perannya sehingga tercipta rumah yang damai dan nyaman.

Baca Juga: Hukum Ayah Mencarikan Jodoh untuk Putrinya