Dalam agama Islam, ada sebuah istilah yang dikenal dengan al-Ma’lum min ad-Din bi Dharurah. Istilah ini dapat diartikan dengan suatu perkara yang diketahui oleh seorang muslim tanpa pandang bulu, baik dari kalangan ulama atau bahkan awam sekalipun. Dalam bahasa lain, dapat diartikan juga dengan kewajiban fundamental atau aksioma agama yang telah dimaklumi keberadaannya dan mesti diterima (taken for granted)—tidak dapat ditawar-tawar lagi status hukumnya. Oleh karenanya, tidak boleh bagi seorangpun untuk tidak mengetahuinya, apalagi enggan untuk mengamalkannya.
Selain itu, perkara yang tergolong mâ `ulima min al-dîn bi al-dharûrah ini tidak mungkin ada perbedaan pendapat (khilaf) di dalamnya. Sederhananya, mâ `ulima min al-dîn bi al-dharûrah merupakan perkara-perkara dalam Islam yang diketahui oleh semua orang muslim, sifatnya ta’abudi (mengikuti perilaku ibadah sebagaimana dicontohkan Rasul) dan tauqifi (melakukan seperti yang dilakukan Rasul) tidak peduli apapun derajatnya, baik yang terpelajar maupun yang tidak. Habib Ali Baqir al-Saqqaf mengistilahkan mâ `ulima min al-dîn bi al-dharûrah dengan alif ba ta-nya Islam.
Hal ini sebagaimana hadis Nabi saw berikut.
وَعَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
(رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ)
Artinya: Dari Malik Ibnu al-Khuwairits Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sholatlah kamu sekalian dengan cara sebagaimana kamu melihat aku sholat.” (HR. Bukhari)
Baca Juga: Bukan Sebuah Cinta Jika Tak Berujung Pada Sang Pemilik Cinta
Dalam hadis yang lain,
عن جابر بن عبد الله رضي الله عَنْهُمَا: أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قال: “خُذُوا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ
(رَوَاهُ أَحْمَدُ ومُسْلِمٌ وَالنَّسَائِيُّ)
Artinya: “Dari Jabir bin Abdullah ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Ambillah dari aku tata cara ibadah atau manasik (haji dan umrah kamu sekalian” (HR. Ahmad, Muslim, dan an-Nasa’i)
Adapun di antara yang termasuk dalam al-Ma’lum min ad-Din bi Dharurah ialah sebagai berikut.
1. Kewajiban puasa di Bulan Ramadan,
2. Wukuf bertempat di Arafah,
3. Muhammad saw. sebagai Nabi dan Rasul terakhir,
4. Keyakinan bahwasanya Allah SWT. merupakan Dzat yang Maha Esa,
5. Kewajiban salat lima waktu,
6. Bilangan dalam rakaat salat wajib,
7. Keharaman zina,
8. Keharaman mencuri, dan masih banyak lagi.
Wallahu a’lam
Editor: Ust. Ahmad Misbakhul ‘Ula, Lc.
