Santri, Merdeka, dan Taklim

Kala itu ribuan musuh negara masih menjajah negri ini, rempah-rempah alam masih melimpah ruwah.Hutan-hutan belantara disemenanjung pulau, berhektar-hektar kita yang punya.Apasal rakyat masih miskin melarat. Dipojok desa-desa terdengar sayup-sayup kalimat indah dilantunkan, tersirat dari bibir-bibir basah yang penuh harapan.Fajar, siang, petang hingga matahari terbenam tak henti-hentinya suara itu berdendang bagaikan tangga-tangga nada yang berirama dimainkan….

Read More