Halal bi Halal Lebaran Mahasiswa Prosakti Angkatan 9 Bersama Kiai Hilmi dan Gus Yusron

Berita Pengabdian Masyarkat

Resume Pesan-pesan K. Hilmi

Kembali ke fitrah dengan menjadi manusia sebagai Abdullah dan kholifatullah atau dengan istilah K.H. Hasyim Muzadi pribadi salih dan muslih.

Menjadi Abdullah dengan pengabdian kepada Allah secara langsung (hablun min Allah), menjadi kholifatullah dengan pengabdian melalui makhluk.

Keberhasilan utama prosakti dengan daur, haul, genap satu tahun di tempat pengabdian. Ada Atsar kebaikan, berdampak di tempat pengabdian.

Mewujudkan kader dalam tiga bidang:

* amanah pendidikan (Quran),

* dakwah (rahmatan lil alamin),

* pemberdayaan masyarakat (kemandirian pesantren/halal dan wakaf).

Pesan Gus Yusron

Problematika anak prosakti sudah biasa dialami di dunia kiai. Pesantren lebih kompleks, lebih rumit dari yang Anda kira.

Ada hal-hal yang tidak bisa disampaikan, ada pengetahuan yang cukup untuk diri sendiri, karena takut disalahpahami, seperti Sahabat Abu Hurairah tidak menyampaikan beberapa hadis.

Ada cangkang ilmu yang tidak menetas dengan buku, tapi ada yang dengan keikhlasan, nyapu dll.

Jangan batasi rahmat Allah hanya pada ngajar, rahmat Allah akan menjangkau kita dengan banyak cara.

الراحمون يرحمهم الرحمن ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء

(Hadis Musalsal bil awwaliyah)

Hidup kita sebagai manusia itu penuh keprihatinan, maka kita perlu punya rasa prihatin sama orang lain, sehingga Allah akan mengasihani kita.

Nasihat itu ketulusan, jadi nasihat harus memihak pada santri. Kita bukan oposisi santri, jangan banyak mengkritik (menyalahkan) santri. Kritiknya harus atas dasar kasihan, bukan menjatuhkan.

Santri itu hanya merawat diri sendiri, ust mengatur/merawat santri, sedangkan kiai merawat ust. Itu berat loh. Menjadi Ketua PBNU lebih berat lagi, karena harus merawat/mengatur para kiai.

Cara mengasihani diri minimal solat, baca quran dll. Jangan merendahkan diri sendiri di hadapan orang lain, kamu itu bawa al-Quran. Itu termasuk mengasihani diri sendiri. Jangan pacari tetangga, jangan pacari santri. Itu juga cara mengasihani diri sendiri.

Maafkan murid kalian jika ada murid yang punya kesalahan, baik kesalahan berupa hak materi atau perasaan, karena itu akan menghilangkan keberkahan hidup santri jika tidak diikhlaskan.

12 April 2024/3 syawal 1445

Oleh: M.Lutfi Mahasiswa STKQ