KH.Hasyim Muzadi: Akar Gerakan ISIS adalah Manhaj Takfiri

SHABESTAN — KH Hasyim Muzadi, cendekiawan Muslim dan mantan Ketua Umum PBNU, mengungkapkan bahwa sumber dari gerakan transnasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah manhaj takfiri, yaitu, pemikiran yang mengkafirkan orang di luar keyakinannya.

Sikap takfiri berasal dari fatwa takfir Kitab Majmu Fatwa Ibnu Taimiyah rujukan Salafi Wahabi.

 

“Pekerjaan Takfiri ini adalah mengkafir-kafirkan orang Islam. Ini bedanya Wali Songo, Waliyullah dan wali jenggot,” sindirnya.

 

Menurut Kyai Hasyim, ketika seseorang sudah terpengaruh paham takfiri, maka semuanya akan hancur. Sebab, mereka mengira pengrusakan adalah bagian dari ibadah. (Baca: ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus as)

 

“Sedikit-sedikit, kalau melakukan hal ini disebut kafir, mauludan dianggap kafir, tapi saya ngga pernah percaya bahwa maulidan itu membuat kita kafir, karena yang mengkafirkan adalah negara yang setiap tahun memperingatkan maulid kerajaannya,” paparnya.

 

“Apa bedanya memperingati Raja dengan memperingati (kelahiran) Rasulullah Saw?”

 

Kyai Hasyim menambahkan, paham takfiri ini mendapatkan gelontoran dana yang besar sehingga bisa memperluaskan pengaruhnya ke berbagai wilayah.

 

“Tapi karena sekarang yang berlaku bukan Ketuhanan Yang Maha Esa melainkan keuangan yang maha kuasa, maka paham takfiri ini merayap ke mana-mana, dijadikan agitasi bagi para teroris untuk terus melawan negara,” kecamnya. (Baca: Benarkah ANNAS, Proyek Kebencian Berbalut Agama Didanai Arab Saudi?)

 

“Mestinya NU dan Muhammadiyah yang didanai oleh negara untuk membereskan ini. Sebab gerakan pengkafiran itu dimodali oleh asing. Ngga usah anti-asing sementara Anda menerima uang dari pihak asing. Yang benar-benar made in Indonesia itu adalah NU dan Muhammadiyah.”

 

Kyai Hasyim berpesan, “Buang mental inlander (inferior), jangan mau diatur oleh kekuatan asing. Dari Arab, ambil Islamnya, bukan budaya maupun gerakan-gerakan transnasionalnya.”

 

SUMBER: id.shabestan.ir