Peringatan 1000 Hari KH. A. Hasyim Muzadi

Abah Hasyim Berita

Hari ahad 15 Desember 2019,  Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok memperingati 1000 Harinya KH. A. Hasyim Muzadi di Makbarah Abah Hasyim. Acara ini dihadiri oleh semua santri Al-Hikam, baik STKQ, PESMA, maupun PESMI. Selain santri, acara ini juga dihadiri oleh masyarakat kukusan.  Acara ini diawali dengan khotmil Qur’an yang dimulai pada hari sabtu malam, seusai waktu Maghrib sampai menjelang waktu shubuh. Acara inti dimulai pada pukul 06:00 WIB dengan berbagai rangkaian acara, mulai dari tawasul yang dipimpin langsung oleh Ketua STKQ Al-Hikam Depok, Ustadz Adib Minanul Khaliq M.Ag.,  lalu dilanjutkan muqoddaman oleh hadirin yang dipimpin oleh perwakilan santri, yaitu Hamdi serta tahlil akbar yang dipimpin oleh Ust. Adib.

Sambutan disampaikan oleh Ustadz Hilmi ash-Shiddiqy al-‘Aroqy selaku perwakilan Keluarga Besar Al-Hikam, beliau mengucapkan ribuan terima kasih kepada semuanya yang telah hadir dan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam acara ini. Beliau juga menyampaikan harapan dan doanya kepada hadirin atas diselenggarakannya acara ini.

“Semoga kehadiran kita di Peringatan 1000 Hari KH. A. Hasyim Muzadi ini dan apa yang telah kita bacakan baik itu Alquran, shalawat, tahlil dan  serta doa menjadi suatu hal yang baik untuk kita khususnya untuk al-Maghfurlah KH. A. Hasyim Muzadi. Semoga itu semua bisa menambah pahala beliau walaupun pahala beliau sudah penuh dengan pahala yang Allah Swt. Siapkan dari segala apa yang telah beliau perjuangkan dan pastinya semoga bisa menambahkan kenikmatan beliau di alam kuburnya, amin. Mudah-mudahan keikhlasan kita untuk hadir di acara ini dibalas oleh Allah Swt. Dengan keberkahan hidup dan keberkahan di akhirat kelak.” Harap beliau di depan hadirin.

Dalam sambutannya beliau juga menjelaskan bahwasannya setiap kematian itu adalah pelajaran untuk manusia yang tujuannya agar manusia bisa menyadari bahwa kelak pasti akan mengalami kematian juga.

“Karena kematian itu pasti akan kita alami, kita juga harus memikirkan apa yang harus kita lakukan di hidup ini. Salah satunya yaitu menyontoh orang-orang baik, yaitu Rasulullah Saw. Para Shahabat, Tabi’in dan Ulama  termasuk Abah Hasyim ini. Beliau adalah orang yang shalih, seorang ulama yang nasionalis.” Tutur beliau melanjutkan penjelasannya.

Beliau juga menyampaikan terkait kehidupan dan perjuangannya al-Maghfurlah Abah Hasyim yang harus dicontoh oleh masyarakat, khususnya para santrinya beliau.

KH. A. Hasyim Muzadi merupakan satu-satunya Ketua PBNU yang memulai kepengurusannya di NU dari tingkatan yang terkecil dan sampai yang terbesar, yaitu dari Pengurus Ranting yang berskala lokal sampai menjadi Pengurus Besar yang berskala Nasional bahkan tembus sampai skala Internasional melalui organisasi yang beliau dirikan yaitu Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS). Beliau juga merupakah seorang tokoh nasional, guru bangsa dan pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), pernah menjadi Presiden Perdamaian Keagamaan Dunia dan beliau merupakan satu-satunya tokoh NU yang berpidato di konferensi organisasi dunia yang terkemuka , PBB untuk menepis tudingan bahwa Islam adalah teroris. Itu semua beliau lakukan dan lalui sebagai upaya beliau untuk menjaga keutuhan NKRI dan menyebarkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin kepada dunia.

“Ketika beliau sakit dan di rawat di RS. Lavalette, beliau ingin bertemu dengan KODAM TNI Jawa Timur dan berpesan kepadanya agar menjaga NKRI. Abah Hasyim ini sangat peduli sekali terhadap keutuhan NKRI, beliau adalah tokoh nasionalis yang tidak menyampingkan agama atas negara, sampai akhir hayatnyapun beliau berkomitmen untuk  menjaga keutuhan NKRI.” Sambung beliau menyampaikan kepada hadirin.

Acara ini turut dihadiri pula oleh Danramil Beji dan Limo, Bpk. Tafip Fudin, beliau menyampaikan sambutannya dan juga berpesan kepada hadirin, khususnya para santri untuk tidak terpengaruh oleh dunia luar, apalagi di media sosial yang banyak sekali orang yang mudah menyalahkan dan mem-bid’ahkan orang lain. Beliau juga berpesan untuk bisa menyontoh al-Maghfurlah Abah Hasyim.

“Saya bangga kepada Abah Hasyim, tapi apakah Abah Hasyim bangga kepada kita, khususnya para santrinya beliau. Jangan sampai para santrinya menyimpang dari apa yang telah beliau ajarkan dan tidak mengikuti dan meneruskan jejak-jejak yang  telah beliau perjuangkan.” Tutur beliau.

Acara ditutup dengan doa oleh Ust. Musthofa dan melantunkan asmaul husna. Seusai itu, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dengan menyantap hidangan yang telah disiapkan oleh panitia.

Pewarta : Edy Fahrudi
Editor : Safarul Hidayat